PEMKAB TRENGGALEK SIAPKAN 50 RELAWAN MEDIS DAN BILIK APD UNTUK PERKUAT GARDA DEPAN PEMERIKSAAN DI CHECKPOINT

berita

15 April 2020

1869
PEMKAB TRENGGALEK SIAPKAN 50 RELAWAN MEDIS DAN BILIK APD UNTUK PERKUAT GARDA DEPAN PEMERIKSAAN DI CHECKPOINT

Sebagai screening awal masuk wilayah Kabupaten Trenggalek, Pemkab Trenggalek akan perkuat chekpoint dengan relawan medis dan bilik APD. Hal tersebut ditegaskan Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin saat meninjau proses pemeriksaan di checkpoint Terminal Durenan, Selasa (14/4). Dalam kesempatan itu Bupati Nur Arifin mengatakan ingin mereview sejauh mana kesiapan SDM di Trenggalek dalam rangka menanggulangi penyebaran covid-19. Bupati muda ini menyebut pertarungan melawan covid merupakan pertarungan yang panjang, untuk itu diperlukan tambahan SDM tenaga medis untuk memperkuat pemeriksaan di checkpoint disamping juga menjaga stamina tenaga medis yang sudah ada. "Stamina dan SDM harus dipersiapkan, saya menghitung checkpoint harus diperkuat tapi dengan tambahan SDM. Dalam waktu dekat saya meminta untuk keikhlasan saudara-saudara sekalian untuk kita akan buka relawan," tutur Bupati Nur Arifin saat dikonfirmasi.

Tambahan SDM dari relawan ini dimaksudkan agar shifting jam tenaga medis bisa lebih pendek, sehingga nanti surveilan yang ada di Puskesmas juga bisa lebih kuat dan imunitas mereka juga lebih sehat saat bertugas. Sementara itu untuk menghindari pemborosan APD karena APD yang level 3 diprioritaskan untuk tenaga medis yang ada di rumah sakit dan puskesmas. Maka untuk yang di frontliner terutama di checkpoint saat ini Pemkab mencoba menggunakan bilik perlindungan diri atau bilik APD. "Diharapkan nanti untuk yang mengecek kendaraan dan sebagainya itu tidak perlu lagi memakai APD level 3 yang berat, hanya cukup memakai masker, sarung tangan, mereka dari dalam bisa melakukan komunikasi pengecekan suhu dan lain sebagainya tanpa khawatir terpercik droplet ataupun yang lainnya. Jadi itu sebenarnya yang sedang kita lakukan malam ini, dan malam ini kebetulan baru satu prototypenya yang datang, dalam minggu ini kita coba ada 5, nanti 5 jalur cek poin ini akan kita bekali semua dengan bilik perlindungan diri," ungkap pria yang akrab disapa Cak Ipin.

Nantinya bilik APD akan dilengkapi dengan kantong dan ventilator untuk sirkulasi udara secara terbatas. Sehingga para petugas yang berjaga di dalam bilik APD ini bisa menjalankan tugasnya tanpa berkontak fisik secara langsung dengan orang yang diperiksa.
"Besok tim kesehatan dari Dinas Kesehatan akan mereview fungsionalnya, nanti juga menyusun cara pemakaiannya, SOP nya sebelum dipakai harus didisinfeksi dulu nanti di review oleh tim kesehatan," jelasnya.
"Target ya minggu ini sudah bisa dioperasikan," tegasnya.

Sementara itu, terkait dengan tambahan SDM dari relawan medis, di tahap awal ini Pemkab akan merekrut sebanyak 50 relawan. Tugas para relawan ini adalah diantaranya melakukan pencatatan identitas, dan observasi kesehatan meliputi suhu tubuh dan keluhan kesehatan lainnya di checkpoint.
"Kalau kemudian ada yang suhunya lebih dari 38° maka akan di geser di ruang observasi nanti mungkin ada tenaga medis yang senior kemudian melakukan observasi dan rujukan ke fasilitas kesehatan terdekat," sambungnya.

Selain melakukan penambah SDM, Bupati muda ini juga mengatakan akan memperkuat pemeriksaan checkpoint yang dibekali dengan teknologi terkini
"Kita sedang memesan salah satu startup IT di Indonesia, CCTV dilengkapi dengan face recognition dan juga thermal scanner. Jadi harapannya tidak dalam waktu lama bisa dipasang juga sehingga bisa mempermudah pengecekan. Jadi nanti mobil datang orangnya kesorot sudah ketahuan mana yang 38, jadi tidak perlu thermal gun satu persatu," lanjut Bupati.

"Intinya checkpoint harus tetap diperkuat sebagai screening pertama di kabupaten, kemudian diteruskan datanya ke gugus tugas kecamatan sampai ke desa sehingga siapa pun yang masuk dalam rangka apapun menetap di Kabupaten Trenggalek semuanya nanti terkawal dan desa yang nantinya mengawal untuk isolasi mandiri," pungkasnya. Diskominfo Trenggalek