Lantik Komite Komunikasi Digital, Bupati Nur Arifin Harapkan Mampu Dorong Literasi Digital Ditengah Tingginya Akses Bermedia Sosial

inovasi

15 November 2022

585
Lantik Komite Komunikasi Digital, Bupati Nur Arifin Harapkan Mampu Dorong Literasi Digital Ditengah Tingginya Akses Bermedia Sosial

Kepengurusan Komite Komunikasi Digital (KKD) Periode 2022-2024 di Kabupaten Trenggalek resmi dilantik oleh Bupati Nur Arifin, Rabu (9/11/2022).

Dibentuknya KKD ini sekaligus menjadi harapan untuk menjembatani sekaligus mendorong literasi digital ditengah tingginya akses informasi digital yang beredar luas di masyarakat.

Di Kabupaten Trenggalek, KKD beranggotakan dari berbagai unsur dan lintas sektor. Mulai dari ASN, TNI, Polri, media, hingga perwakilan perguruan tinggi.

 


 

Sesuai data yang dirilis oleh We Are Social Hootsuite, sebuah lembaga yang berpusat di Kanada mencatat bahwa sampai dengan Februari 2022 jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 200 juta jiwa atau 73 persen dari penduduk Indonesia. Dan dari jumlah tersebut 191 juta jiwa adalah pengguna aktif media sosial.

Dari data tersebut penduduk Indonesia memiliki tingkat akses digital yang sangat tinggi namun belum diimbangi dengan literasi digital yang cukup.

Untuk itu Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyambut baik terbentuknya KKD di Kabupaten Trenggalek. Menurut Bupati KKD sebagai hal baru merupakan suatu hal penting di era media sosial seperti saat ini.

 


 

"Kita sama-sama tahu bahwa beberapa bulan lagi sudah mendekati ajang pemilihan Presiden, Pemilu. Tentu setiap pendukung memiliki narasi-narasi yang jika tidak kemudian terkelola dengan baik bisa memunculkan tidak hanya permusuhan antar kelompok tapi juga disintegrasi," ungkap Bupati Nur Arifin dalam sambutannya saat melantik KKD Trenggalek.

Namun disisi lain Bupati Nur Arifin bersyukur di Trenggalek ada internet citizen yang cukup baik dalam berkomunitas. Sehingga apabila muncul disinformasi yang kurang tepat maka masyarakat cepat memberikan respon untuk meluruskan isu tersebut.

"Semuanya berawal dari narasi, apalagi di media sosial akan banyak nanti narasi-narasi yang muncul. Harapan kami kita bisa menjadi pelapis, penyaring, bukan berita disesuaikan dengan kepentingan tapi yang kita saring yang hoax ini saja," terang Bupati.

 


 

Pria yang akrab disapa Mas Ipin ini menambahkan, " kemudian kalau ada negatif campaign, kalau ada misinformasi, itu harus disediakan ruang untuk klarifikasi," jelasnya.

(Itulah iklim berkomunikasi di era digital yang sehat yang harus dibangun," tegas Mas Ipin. Diskominfo Trenggalek